Merawat kendaraan tidak hanya soal mencuci atau mengisi bahan bakar secara rutin. Servis berkala di bengkel mobil adalah salah satu kunci utama untuk menjaga performa mesin, efisiensi bahan bakar, serta keamanan saat berkendara. Sayangnya, masih banyak pemilik mobil yang belum memahami jenis-jenis servis yang tersedia dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.
Artikel ini akan membahas secara lengkap berbagai jenis servis mobil dan jadwal idealnya. Dengan informasi ini, Anda bisa merencanakan perawatan kendaraan dengan lebih baik dan menghindari kerusakan besar yang bisa merogoh kocek dalam.
1. Servis Berkala Berdasarkan Kilometer
Servis berkala adalah pemeriksaan dan perawatan rutin yang dilakukan sesuai jarak tempuh kendaraan. Umumnya, servis ini dilakukan setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali, tergantung mana yang tercapai lebih dulu.
a. Servis 1.000–5.000 km
Servis ini biasanya dilakukan pada mobil baru. Fokusnya adalah pengecekan awal untuk memastikan tidak ada komponen yang rusak sejak produksi, seperti baut longgar, kebocoran oli, dan penyetelan ulang sistem-sistem penting.
b. Servis 10.000 km
Pada tahap ini, biasanya dilakukan penggantian oli mesin, pengecekan filter udara, rem, suspensi, dan sistem kelistrikan. Jika perlu, dilakukan juga rotasi ban untuk meratakan keausan.
c. Servis 20.000 km ke atas
Mulai dari servis 20.000 km, perawatan menjadi lebih kompleks. Selain penggantian oli, filter oli, dan filter udara, teknisi juga akan memeriksa sistem bahan bakar, AC, hingga spooring dan balancing ban.
2. Servis Ganti Oli
Oli mesin berfungsi sebagai pelumas, pendingin, dan pelindung mesin. Jika oli tidak diganti secara rutin, gesekan antar komponen mesin akan meningkat dan menyebabkan keausan.
Kapan Harus Ganti Oli?
Disarankan setiap 5.000–10.000 km, tergantung jenis oli dan kondisi pemakaian kendaraan. Untuk mobil yang sering terjebak macet atau digunakan di medan berat, penggantian oli sebaiknya dilakukan lebih cepat.
3. Servis Sistem Rem
Sistem rem adalah bagian vital yang tidak boleh diabaikan. Pengecekan meliputi kampas rem, cakram, dan minyak rem.
Kapan Harus Servis Rem?
Servis rem sebaiknya dilakukan setiap 10.000–20.000 km, atau segera jika terasa gejala seperti rem berbunyi, pedal rem terlalu dalam, atau mobil sulit berhenti.
4. Servis Sistem Pendingin (Radiator)
Radiator berfungsi menjaga suhu mesin tetap optimal. Overheat pada mesin sering disebabkan oleh sistem pendingin yang bermasalah.
Kapan Harus Servis Radiator?
Lakukan pengecekan dan pengurasan cairan radiator setiap 20.000–40.000 km. Pastikan juga tidak ada kebocoran pada selang atau tutup radiator.
5. Servis Tune-Up Mesin
Tune-up adalah proses menyetel ulang sistem pembakaran agar mesin bekerja optimal. Ini mencakup pengecekan busi, injektor, throttle body, dan sistem pengapian.
Kapan Harus Tune-Up?
Idealnya setiap 20.000–30.000 km, atau jika performa mesin mulai menurun, akselerasi terasa berat, atau konsumsi bahan bakar menjadi boros.
6. Spooring dan Balancing
Spooring dilakukan untuk meluruskan posisi roda agar tetap sejajar, sementara balancing menyeimbangkan putaran roda. Kedua servis ini penting untuk kenyamanan dan keamanan berkendara.
Kapan Harus Melakukan Spooring dan Balancing?
Sebaiknya dilakukan setiap 10.000 km, atau ketika mobil terasa bergetar, sulit dikendalikan, atau kemudi terasa berat.
7. Servis Sistem Transmisi
Untuk mobil manual maupun otomatis, sistem transmisi harus dijaga dengan baik agar tidak mengalami selip atau kerusakan internal.
Kapan Harus Servis Transmisi?
Mobil manual sebaiknya servis transmisi tiap 40.000 km, sedangkan mobil matic disarankan setiap 20.000–40.000 km tergantung jenis oli transmisi yang digunakan.
8. Pemeriksaan Aki dan Sistem Kelistrikan
Aki menjadi sumber daya utama untuk menyalakan mesin dan menunjang sistem kelistrikan. Kerusakan aki bisa menyebabkan mobil tidak bisa dinyalakan.
Kapan Harus Ganti atau Cek Aki?
Rata-rata aki bertahan 1,5–2 tahun. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan untuk melihat kondisi air aki, terminal, dan tegangan.
9. Servis AC Mobil
AC yang tidak dingin, bau, atau keluar angin kecil bisa disebabkan oleh filter kabin yang kotor atau kebocoran pada sistem AC.
Kapan Harus Servis AC?
Lakukan servis ringan AC setiap 10.000–20.000 km. Untuk servis besar seperti penggantian freon atau komponen, umumnya dilakukan setiap 40.000 km atau sesuai kondisi.
10. Servis Khusus Sesuai Kebutuhan
Beberapa servis tidak dilakukan secara rutin, melainkan berdasarkan kondisi atau keluhan pemilik. Misalnya:
-
Servis kaki-kaki mobil: Jika terdengar bunyi “gluduk” saat melewati jalan berlubang.
-
Pembersihan throttle body: Jika mobil terasa ngempos saat gas ditekan.
-
Servis sensor O2 dan ECU: Bila indikator check engine menyala.
Melakukan servis mobil secara rutin bukan hanya tentang menjaga mesin tetap sehat, tapi juga menyangkut keselamatan dan kenyamanan saat berkendara. Dengan mengetahui jenis-jenis servis dan jadwal yang tepat, Anda dapat menghindari biaya besar akibat kerusakan parah serta memperpanjang usia pakai kendaraan.
Pastikan untuk selalu menggunakan bengkel terpercaya yang memiliki mekanik berpengalaman dan peralatan lengkap. Tidak kalah penting, simpan catatan servis sebagai referensi di kemudian hari.