Kebakaran adalah salah satu risiko besar yang mengintai berbagai jenis usaha, termasuk bengkel mobil. Peristiwa memilukan baru saja terjadi di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, di mana sebuah bengkel mobil dilalap si jago merah. Kejadian tersebut terjadi pada Jumat malam, 11 April 2025, di Jalan AMD, Kelurahan Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan. Dalam waktu singkat, api melahap sejumlah kendaraan yang berada di dalam bengkel. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material sangat besar karena banyak mobil pelanggan yang ikut terbakar.
Berikut ini adalah ulasan lengkap mengenai kejadian tersebut, mulai dari kronologi, dampak yang ditimbulkan, hingga langkah-langkah antisipasi ke depan bagi pemilik usaha bengkel.
Kronologi Kebakaran Bengkel Mobil di Banjarmasin
Kejadian bermula pada Jumat malam, saat aktivitas bengkel sudah tidak berlangsung. Bengkel tersebut merupakan bengkel servis dan body repair yang cukup dikenal oleh warga setempat. Lokasinya berada di pinggir jalan utama, yang biasanya ramai oleh lalu lintas kendaraan dan aktivitas warga. Namun malam itu, suasana mendadak mencekam setelah terlihat api membumbung dari dalam bengkel.
Warga sekitar yang menyadari adanya kobaran api langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Banjarmasin. Dengan cepat, beberapa unit pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian. Petugas bekerja keras memadamkan api yang sudah menjalar ke berbagai bagian bengkel.
Api baru berhasil dikendalikan setelah beberapa waktu, namun sayangnya, sebagian besar aset di dalam bengkel, termasuk kendaraan, tidak dapat diselamatkan.
10 Mobil dan 1 Motor Terbakar
Data resmi dari BPBD Kota Banjarmasin mencatat ada 10 unit mobil yang terdampak kebakaran tersebut. Rinciannya:
-
5 mobil mengalami kerusakan berat, hangus terbakar hingga hanya menyisakan kerangka kendaraan.
-
5 mobil lainnya mengalami kerusakan ringan, akibat paparan panas dan asap.
Tidak hanya itu, satu unit sepeda motor jenis matic yang berada di dalam bengkel juga ikut terbakar habis. Pantauan di lokasi pada Sabtu pagi (12/4/2025) menunjukkan bahwa sebagian besar kendaraan dalam kondisi memprihatinkan. Beberapa di antaranya bahkan sudah tidak bisa dikenali mereknya karena terbakar total.
Menurut kesaksian warga dan petugas, kobaran api sangat besar, kemungkinan diperparah oleh bahan-bahan mudah terbakar di dalam bengkel seperti bahan bakar, pelumas, cat, dan thinner yang digunakan untuk body repair.
Kerugian Materiil Diperkirakan Ratusan Juta Rupiah
Dengan jumlah kendaraan yang terbakar mencapai 11 unit (termasuk motor), kerugian materi yang ditimbulkan dari insiden ini tentu tidak sedikit. Meskipun belum ada angka resmi yang dirilis oleh pemilik bengkel atau pihak berwajib, diperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Beberapa kendaraan yang terbakar merupakan milik pelanggan yang sedang menjalani servis atau perbaikan body. Ini tentu menimbulkan beban moral dan tanggung jawab besar bagi pemilik bengkel. Selain itu, bangunan bengkel juga mengalami kerusakan parah, termasuk peralatan kerja yang turut hangus terbakar.
Pemilik bengkel sendiri masih tampak syok dengan peristiwa ini. Ia belum memberikan banyak komentar kepada media, namun pihak kepolisian memastikan akan memfasilitasi komunikasi antara pemilik usaha dan para pelanggan yang terdampak.
Tidak Ada Korban Jiwa, Warga Bersyukur
Satu-satunya kabar baik dari kejadian ini adalah tidak adanya korban jiwa. Peristiwa terjadi pada malam hari saat bengkel dalam keadaan kosong. Petugas pemadam dan relawan yang turun ke lapangan juga bekerja dengan cepat dan profesional untuk memastikan api tidak merambat ke bangunan lain di sekitarnya.
Beberapa warga setempat menyampaikan rasa syukur karena api tidak sempat menjalar ke rumah-rumah warga. Wilayah tempat bengkel tersebut berdiri dikenal cukup padat dengan hunian dan tempat usaha lainnya, sehingga potensi kebakaran besar sangat mungkin terjadi jika tidak segera ditangani.
Polisi Pasang Garis Polisi, Penyelidikan Dimulai
Saat ini, lokasi bengkel telah dipasangi garis polisi sebagai bagian dari proses penyelidikan. Tim dari Polresta Banjarmasin bersama petugas BPBD dan Damkar terus menyelidiki penyebab pasti dari kebakaran tersebut. Dugaan sementara masih terbuka lebar, termasuk kemungkinan adanya korsleting listrik, bahan kimia mudah terbakar, atau kelalaian teknis lainnya.
Keterangan dari pihak pemilik, pegawai bengkel, dan saksi mata akan menjadi bagian penting dari investigasi yang dilakukan. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap sistem kelistrikan dan instalasi di dalam bengkel.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi mengenai penyebab kebakaran hingga hasil penyelidikan resmi dirilis.
Imbauan untuk Pemilik Bengkel dan Usaha Serupa
Kebakaran bengkel di Banjarmasin ini menjadi peringatan penting bagi seluruh pelaku usaha di bidang otomotif, terutama yang menjalankan layanan servis dan perbaikan body kendaraan. Berikut beberapa langkah antisipatif yang direkomendasikan:
-
Periksa instalasi listrik secara rutin, terutama jika bengkel menggunakan alat-alat berat atau sistem pencahayaan tambahan.
-
Simpan bahan mudah terbakar seperti bensin, oli, cat, dan thinner di tempat khusus yang tahan panas dan jauh dari sumber api.
-
Sediakan alat pemadam api ringan (APAR) di beberapa titik strategis dalam bengkel.
-
Latih karyawan dan teknisi untuk mengenali potensi bahaya kebakaran dan cara penanggulangan dini.
-
Gunakan sistem pengamanan tambahan, seperti sensor asap atau CCTV dengan deteksi suhu.
Peristiwa kebakaran bengkel di Banjarmasin ini tidak hanya menyebabkan kerugian materiil yang besar, tetapi juga meninggalkan trauma bagi pemilik dan pelanggan yang kendaraan mereka ikut terbakar. Namun dari kejadian ini, kita semua bisa belajar bahwa aspek keselamatan, terutama dalam usaha berbasis teknis seperti bengkel mobil, tidak boleh diabaikan.
Kehati-hatian, pengecekan rutin, dan fasilitas pencegahan kebakaran harus menjadi standar wajib di setiap bengkel di Indonesia. Semoga peristiwa ini bisa menjadi evaluasi penting dan mendorong kesadaran lebih tinggi tentang keselamatan kerja di industri otomotif.
Sumber: banjarmasin.tribunnews.com