Kualitas bahan bakar minyak (BBM) memiliki pengaruh besar terhadap performa kendaraan bermotor. Konsumen kerap mempercayakan pembelian BBM melalui SPBU resmi karena dianggap lebih aman dan terjamin kualitasnya. Namun, bagaimana jika ditemukan BBM dengan kualitas mencurigakan di luar jalur distribusi resmi? Baru-baru ini, Pertamina melakukan inspeksi mendadak di Tarakan dan menemukan BBM tak sesuai standar di sebuah bengkel mobil. Kasus ini langsung menyita perhatian masyarakat dan menimbulkan banyak pertanyaan. Apakah ini BBM oplosan? Apa dampaknya bagi kendaraan? Dan bagaimana tindakan Pertamina? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Temuan Pertamina Saat Sidak Bersama Ombudsman dan Pemkot Tarakan
Pada Kamis, 10 April 2025, Pertamina bersama Ombudsman dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melakukan inspeksi mendadak ke beberapa titik distribusi BBM di kota tersebut. Salah satu lokasi yang menjadi sorotan adalah sebuah bengkel mobil di Jalan Mulawarman. Di tempat ini, ditemukan adanya perbedaan mencolok pada jenis BBM Pertalite yang disimpan di dalam wadah. Jika dibandingkan dengan BBM dari SPBU resmi, tampak jelas bahwa warna dan kejernihan bahan bakar tersebut berbeda.
BBM yang ditemukan di SPBU terlihat jernih dengan warna sesuai standar, sedangkan di bengkel mobil tersebut BBM tampak keruh dan bercampur dengan endapan abu berwarna putih. Temuan ini tentu saja mengundang kecurigaan bahwa BBM yang beredar di luar jalur resmi mungkin telah mengalami pencampuran atau kontaminasi.
Pertamina Langsung Mengambil Sampel untuk Penelitian
Menindaklanjuti temuan tersebut, Pertamina segera mengambil sampel BBM dari bengkel mobil untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Sales Branch Manager Kaltimut V Fuel Tarakan, Ferdy Kurniawan, menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai respon cepat terhadap keluhan dari masyarakat yang merasa kendaraan mereka mengalami masalah usai mengisi BBM dari sumber tidak resmi.
Ferdy menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin gegabah dalam menarik kesimpulan. Pemeriksaan kandungan BBM akan dilakukan secara menyeluruh, termasuk analisis terhadap warna, densitas, dan komposisi kimia bahan bakar yang ditemukan. Ia juga menekankan bahwa hasil resmi baru akan disampaikan setelah uji laboratorium selesai dilakukan.
Kualitas BBM di SPBU Tetap Terjaga
Meskipun ditemukan BBM mencurigakan di bengkel, Pertamina menegaskan bahwa penyaluran bahan bakar ke SPBU resmi di Tarakan masih berada dalam standar mutu yang ditetapkan. Setiap SPBU mendapatkan pasokan BBM langsung dari Pertamina, yang telah melalui proses pengecekan kualitas secara ketat.
Ferdy menjelaskan bahwa salah satu parameter penting adalah densitas atau massa jenis BBM. Untuk jenis bensin seperti Pertalite, standar densitas berada pada kisaran 0,715 hingga 0,770 mm. Saat dilakukan pengecekan di SPBU Mulawarman, hasilnya menunjukkan bahwa BBM yang dijual masih sesuai dengan parameter tersebut. Selain densitas, suhu dan warna juga menjadi bagian dari pemeriksaan sebelum BBM dipasarkan ke konsumen.
Dugaan BBM Oplosan Masih Diselidiki
Salah satu kemungkinan yang mencuat dari kasus ini adalah adanya praktik pencampuran atau pengoplosan BBM oleh oknum tidak bertanggung jawab. Namun hingga saat ini, Pertamina belum memberikan kesimpulan resmi. Endapan serbuk putih dan perubahan warna yang ditemukan mengindikasikan adanya kandungan asing dalam BBM tersebut, namun perlu uji lebih lanjut untuk memastikan jenis dan dampaknya.
BBM oplosan adalah bahan bakar yang dicampur dengan zat lain seperti air, minyak tanah, atau bahan kimia lainnya dengan tujuan memperbanyak volume secara ilegal. Dampaknya bisa sangat merugikan, mulai dari kerusakan komponen mesin, penurunan performa kendaraan, hingga potensi kebakaran karena tidak stabilnya sifat bahan bakar tersebut.
Dampak BBM Tak Standar bagi Kendaraan Konsumen
Penggunaan BBM yang tidak sesuai standar bisa berdampak sangat serius pada kendaraan. Beberapa efek negatif yang mungkin dirasakan pengguna kendaraan antara lain:
-
Mesin terasa berat dan tidak responsif
-
Suara mesin kasar atau muncul gejala “ngelitik”
-
Knalpot mengeluarkan asap lebih tebal
-
Konsumsi BBM menjadi lebih boros
-
Risiko kerusakan pada injektor dan ruang bakar
-
Penurunan umur pakai mesin secara drastis
Oleh karena itu, sangat disarankan agar konsumen hanya membeli BBM dari SPBU resmi Pertamina dan tidak tergoda membeli dari sumber tidak terpercaya meskipun harganya lebih murah.
Tips Mengenali BBM Oplosan atau Tidak Standar
Agar tidak menjadi korban BBM oplosan, berikut beberapa ciri yang bisa dikenali:
-
Warna Tidak Normal: BBM asli umumnya memiliki warna jernih dan seragam. Jika warnanya keruh atau berubah, patut dicurigai.
-
Adanya Endapan: Jika ditemukan serbuk atau kotoran di dasar wadah, itu indikasi adanya pencampuran bahan asing.
-
Bau yang Aneh atau Menyengat: BBM oplosan bisa memiliki bau menyengat yang tidak seperti BBM biasa.
-
Perubahan Performa Kendaraan: Jika kendaraan mulai menunjukkan gejala aneh setelah pengisian BBM, segera periksa dan hindari menggunakan sumber tersebut kembali.
Penutup
Kasus temuan BBM tidak sesuai standar di bengkel mobil Jalan Mulawarman, Tarakan, menjadi peringatan penting bagi masyarakat akan bahaya penggunaan BBM dari sumber yang tidak resmi. Pertamina menegaskan komitmennya untuk menjaga mutu BBM di SPBU resmi dan akan terus menyelidiki dugaan ini secara serius. Konsumen pun diimbau untuk lebih selektif dalam memilih tempat pengisian bahan bakar agar kendaraan tetap aman dan performanya terjaga.
Langkah cepat dari Pertamina bersama Ombudsman dan Pemkot Tarakan menunjukkan bahwa pengawasan distribusi BBM sangat diperlukan. Semoga hasil investigasi ini dapat memberikan kejelasan dan mencegah praktik serupa di tempat lain.
Sumber: jendelakaltara.co