Akademisi dan Teknisi Bengkel Ungkap Efektivitas Octane Booster: Fakta Ilmiah dan Realita di Lapangan

Octane booster selama ini dianggap sebagai solusi instan untuk meningkatkan nilai oktan bahan bakar sehingga performa mesin bisa lebih optimal. Banyak pengendara percaya bahwa cairan tambahan ini dapat membuat bensin murah selevel bensin premium. Namun, apakah klaim tersebut benar secara ilmiah? Dan bagaimana pandangan para teknisi serta akademisi yang setiap hari berkutat dengan mesin?

Artikel ini membahas secara mendalam efektivitas octane booster berdasarkan wawasan teknisi bengkel, pemilik workshop performa, dan akademisi Teknik Mesin. Penjelasan ini diharapkan memberi gambaran jelas bagi pengguna kendaraan yang selama ini mempertanyakan apakah octane booster benar-benar worth it.

Apa Itu Octane Booster dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Octane booster adalah cairan aditif yang dicampurkan ke dalam bahan bakar untuk meningkatkan angka oktan (Research Octane Number/ RON). Secara teori, bahan bakar RON lebih tinggi dapat menahan tekanan lebih besar sebelum terjadi detonasi atau “knocking”, sehingga cocok untuk mesin berkompresi tinggi.

Namun, tidak semua mesin membutuhkan RON tinggi. Kebanyakan kendaraan harian dengan rasio kompresi rendah–menengah sebenarnya sudah cukup menggunakan RON 88–90.

Efektivitas Octane Booster di Mata Teknisi Bengkel

Penurunan Popularitas karena Efek Tak Signifikan

Menurut Anugerah Rio, pemilik Sar Speed Solo, peredaran octane booster saat ini menurun karena efektivitasnya dianggap tidak terlalu berdampak besar.

“Selisih tenaga tidak signifikan. Harga BBM juga tidak terpaut jauh, sementara octane booster minimal Rp 50.000,” tutur Rio.

Dengan perbedaan harga Pertalite dan Pertamax yang semakin tipis, banyak konsumen akhirnya memilih memakai BBM yang sudah jelas spesifikasinya ketimbang menambahkan aditif tambahan.

Minimnya Riset dan Inovasi Produk

Rio juga menyebutkan bahwa pasar octane booster semakin kecil sehingga riset pengembangan produk pun menurun. Artinya, inovasi baru yang bisa meningkatkan performa bahan bakar semakin jarang muncul.

Hal ini membuat sebagian besar produk yang beredar menggunakan formula lama yang mungkin tidak lagi relevan dengan teknologi mesin modern.

Perspektif Akademisi Teknik Mesin UGM

Klaim Kenaikan Oktan Sering Tidak Realistis

Jayan Sentanuhady, Dosen Teknik Mesin UGM, menegaskan bahwa banyak klaim octane booster tidak sesuai realita ilmiah.

“Ada yang klaim naik 5 poin RON, padahal faktanya hanya 0,5. Misal RON 90 menjadi RON 90,5, bukan RON 95.”

Kenaikan RON sekecil ini tentu tidak memberikan perubahan signifikan pada performa mesin.

Mesin Kompresi Rendah Tidak Akan Mendapat Manfaat

Tidak semua mesin memerlukan RON tinggi. Jayan menjelaskan:

  • Mesin kompresi 9:1 cukup memakai RON 88–90

  • Peningkatan oktan tidak otomatis menaikkan tenaga

  • Hanya mesin berkompresi tinggi yang dapat memanfaatkan RON tinggi secara optimal

Dengan demikian, penggunaan octane booster pada motor atau mobil harian sering kali tidak menghasilkan perubahan berarti.

Pengaruh Octane Booster pada Mobil Modern

Peran Knock Sensor dalam Koreksi Timing

Taqwa Suryo Swasono, pemilik bengkel Garden Speed Jakarta, mengatakan bahwa respons mesin terhadap octane booster bergantung pada teknologi kendaraan masing-masing.

Mobil modern dibekali knock sensor yang bertugas mendeteksi potensi detonasi dan otomatis mengatur waktu pengapian.

Ketika RON meningkat, idealnya pengapian bisa dimajukan sehingga tenaga naik. Namun dalam praktiknya:

  • Ada mobil yang justru membuat pengapian mundur

  • Ada yang tidak memberi respons

  • Ada pula yang berubah lebih responsif

Perbedaan ini tergantung kombinasi kompresi, mapping ECU, dan karakter aditif octane booster itu sendiri.

Potensi Efek Samping Jangka Panjang

Taqwa juga menyebutkan bahwa efek samping octane booster tidak muncul secara instan.

“Efek jangka panjanglah yang biasanya terlihat. Konsumen bisa menilai sendiri setelah pemakaian lama.”

Beberapa efek yang pernah ditemukan pada kendaraan tertentu antara lain:

  • Pembentukan deposit pada injector

  • Perubahan warna busi

  • Residu pada ruang bakar

Namun semua ini sangat tergantung jenis produk dan intensitas penggunaannya.

Lebih Baik Memilih BBM RON Tinggi atau Octane Booster?

Jika mempertimbangkan:

  • Perbedaan harga BBM yang sudah tidak jauh

  • Kenaikan oktan octane booster yang minim

  • Potensi deposit atau residu

  • Teknologi mesin yang beragam

  • Riset produk yang semakin jarang

Maka kesimpulannya, menggunakan BBM dengan RON sesuai rekomendasi pabrikan adalah pilihan paling aman dan efektif.

Octane booster hanya relevan untuk:

  • Mobil performa

  • Mesin berkompresi tinggi

  • Kendaraan yang sudah di-mapping khusus

Untuk pengguna harian, manfaatnya sangat kecil dibandingkan biaya tambahan yang dikeluarkan.

Mau Buka Bengkel Sendiri? Peluang Besar di Tengah Tren Kendaraan Modern

Bisnis bengkel mobil tidak pernah sepi karena jumlah kendaraan terus bertambah setiap tahun. Teknologi mesin yang semakin canggih–termasuk isu tentang oktan, aditif, dan tuning–membuat pemilik kendaraan membutuhkan bengkel yang kredibel.

Jika Anda ingin memulai usaha bengkel mobil tetapi bingung dari mana harus mulai, Anda bisa menggunakan layanan profesional yang sudah berpengalaman men-setup bengkel hingga siap beroperasi.

👉 Konsultasi dan pembuatan bengkel mobil:
https://setupbengkelmobil.com/

Atau langsung hubungi WhatsApp:
👉 0852-2769-9933 (klik otomatis)
https://web.whatsapp.com/send?phone=6285227699933

Layanan mencakup:

  • Perencanaan bisnis & studi kelayakan

  • Pengadaan peralatan lengkap

  • Desain layout bengkel

  • Estimasi modal

  • Training teknisi

  • Sistem operasional bengkel siap pakai

Cocok untuk Anda yang ingin memulai usaha bengkel mobil dari nol hingga berjalan profesional.

Sumber: otomotif.kompas.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *